Lebih dari 100 demonstran menyerbu kedutaan besar Yordania di Damaskus serta merobek bendera negara itu sebagai protes atas seruan Raja Abdullah Ii kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk turun, surat kabar Yordania melaporkan Selasa ini (15/11).
Insiden ini adalah yang keempat aksi protes yang dilakukan oleh loyalis Assad yang marah sejak Liga Arab memberikan suara pada Sabtu lalu untuk menangguhkan keanggotaan Suriah dan memberikan sanksi terhadap rezim Suriah atas tindakan keras berdarah delapan bulan terhadap demonstran anti - rezim.
"Hampir 120 orang melakukan aksi protes di depan Kedutaan Besar Yordania di Damaskus pada Senin malam john dua dari mereka berhasil membobol halaman luar kedutaan dan mencopot bendera Yordania," kata duta besar Omar al-Amad kepada surat kabar Al-Dustur dan Al -Ghad.
"Pasukan keamanan Suriah tidak melakukan intervensi untuk mencegah serangan ke kompleks kedutaan oleh dua individu tersebut," tambah Duta Besar.
"Dengan perjanjian internasional, tanggung jawab untuk melindungi kedutaan dan misi diplomatik lainnya jatuh pada negara tuan rumah," kata Amad, menggarisbawahi perlindungan terhadap kedutaan besar Suriah di Amman tetap dilakukan meskipun kemarahan meluas di Yordania atas pertumpahan darah di negara tetangga mereka tersebut.
Raja Yordania Abdullah Ii pada Senin kemarin menjadi pemimpin Arabic pertama yang secara terbuka meminta Assad untuk mundur, dua hari setelah Liga Arabic mengambil langkah menangguhkan keanggotaan Suriah dari blok 22-negara Arab.
"Saya percaya, jika saya berada di posisinya, saya akan mundur," kata raja dalam sebuah wawancara dengan BBC. "Saya akan mundur serta memastikan siapa word play here yang datang di belakang saya memiliki kemampuan untuk mengubah rank quo."
Raja Abdullah mengatakan Assad harus mengantar period baru bagi dialog politik sebelum mengundurkan diri
0 comments:
Post a Comment