Saturday, October 8, 2011

Nasib Mitra Polisi NYPD, Dianggap Sebagai Mitra Sekaligus Tersangka Terorisme

Posted by Bapak at 4:11 AM

Pasukan intelijen Kepolisian New York diam-diam menugaskan seorang petugas yang menyamar untuk memantau seorang pemimpin Muslim terkemuka bahkan saat dia mengecam aksi terorisme.


Syaikh Reda Shata termasuk di antara mereka yang dipilih untuk diawasi karena dianggap berpotensi menjadi ancaman dan dianggap NYPD memiliki organisasi yang terkait dengan terorisme, walaupun Syaikh Shata sendiri belum pernah didakwa dengan kejahatan apa pun, menurut dokumen rahasi polisi yang diperoleh oleh Associated Press.


Dan ini adalah kehidupan di Amerika untuk Syaikh Shata: menjadi mitra pemerintah dalam memerangi terorisme dan pada saat yang sama juga menjadi tersangka terorisme.


Selama melayani di Islamic Center Bay Ridge sejak tahun 2002, ia menyambut agen-agen FBI ke masjid agar berbicara kepada umat Islam, bahkan mengundang petugas NYPD untuk berbuka puasa bersama.


Namun air susu dibalas dengan air tuba, polisi NYPD ternyata diam-diam mengawasi Syaikh Shata pada tahun 2006. Sewaktu ia melakukan jamuan buka puasa bersama dengan walikota Michael Bloomberg di Gracie Mansion ia diundang untuk bertemu dengan Komisaris Polisi Raymond Kelly dan saat itulah dia baru tahu kalau dirinya termasuk orang yang harus 'diawasi' intelijen.


"Ini sangat menyedihkan," kata Syaikh Shata setelah melihat namanya dalam file NYPD. "Apa perasaan Anda jika anda melihat ini dilakukan oleh orang-orang yang Anda percayai?"


Dikotomi antara menjadi mitra dan tersangka polisi NYPD adalah umum di antara beberapa muslim di New York. Beberapa masjid yang dikunjungi para pemimpin kota untuk melakukan aliansi yang kuat dengan komunitas Muslim juga telah ditempatkan di bawah pengawasan NYPD - dalam beberapa kasus bahkan disusupi oleh petugas polisi yang menyamar dan menempatkan informan rahasia.


Pada bulan April lalu, lebih dari 100 imam secara terbuka mendukung aksi "menentang perang, mengutuk terorisme dan melawan Islamofobia." Dari mereka, lebih dari 30 orang yang diidentifikasi atau bekerja di masjid-masjid masuk dalam daftar NYPD yang dianggap orang yang mencurigakan dan diawasi sejak tahun 2006.


"Cara bermain yang keluar dari kepolisian New York tidak melukiskan gambaran kemitraan dan percakapan yang setara," kata Ramzi Kassem, seorang profesor di University of New York School of Law

Related Post:

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2011 Era Moslim | Design by Kenga Ads-template